Komunitas Griya Schizofren Aceh Mengadakan Mentoring di KNPI Aceh



Banda Aceh, 23 Mei 2015, pemuda peduli kesehatan jiwa yang menamai diri sebagai Griya Schizofren Aceh mengadakan mentoring tentang pengembangan komunitas yang disampikan  oleh Muhammad Fatun salah seorang tim The Leader Aceh. Beliau aktif dalam bidang Bina Antar Budaya dan foruum kepemudaan Aceh.  Kegiatan ini diadakan di Komisi Nasional Pemuda Indonseia (KNPI) Aceh.
Ketua KNPI Aceh Jamaluddin ST sangat mengapresi kegitan ini, beliau mengatakan kegiatan ini sangatlah unik dan belum pernah dilakukan oleh pemuda Aceh, jangankan para pemuda pemerintahpun juga tidak terpikir tentang hal-hal seperti ini. Dengan adanya komunitas ini diharapkan presepsi masyarkat terhadap orang gangguan jiwa bisa berubah dan anggaran dana dari pemerintah terkait dengan kesehatan jiwa perlu diperhatikan lagi, mengingat masalah kejiwaan adalah masalah yang cukup serius di Aceh.
Setiap kegiatan yang dilakukan oleh kepemudaan akan diterima baik selama bermanfaat dan bisa dipertanggungjawabkan. Pihak KNPI mengizinkan anggota Griya Schizofren Aceh untuk menggunakan aulanya untuk kegiatan metoring. Dalam mentoring ini diikuti oleh 22 anggota Griya Schizofren Aceh.
Kegiatan ini rutin dilakukan di setiap bulan dengan tema dan pemateri yang berbeda-beda. Materi yang disampaikan kali ini tentang pengembangan komunitas dan kepemimpinan. Tujuan dari mentoring ini untuk bekal dan pembalajaran bagi 22 anggota Griya Schizofren Aceh dalam menajalkan komunitas ini. Dalam diskusi yang berlansung 3 jam itu para peserta diajarkan cara menganalisis masalah dalam kelompok, membuat dinamika kelompok dan menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan menggunakan strategi tertentu.
Komunitas Griya Schizfren merupakan ekspansi dari Griya Schizofren Solo, namun kosep dan program yang dilakukan berasal dari ide dan pemikiran dari 22 anggota Griya Schizofren Aceh. Ketua Griya Schizofren Aceh Yelli Sustarina, S.Kep, yang merupakan mahasiswi Profesi Ners Fakultas Keperawatan Unsyiah sangat yakin bahwa komunitas ini dapat membantu mengubah mindset masyarakat tentang gangguan jiwa dan paham masalah gangguan jiwa. Karena komunitas ini akan melatih keterampilan orang gangguan jiwa yang ada di Rumah Sakit Jiwa untuk membuat hand made yang menghasilkan produk, sehingga bisa dijual ke masyarakat. Melalui produk-produk tersebut akan membuktikan bahwa oarang gangguan jiwa juga bisa melakukan kreativitas jika dilatih dan dibina dengan baik.







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Griya Schizofren Sahabat ODGJ